Dasar-dasar
Ukuran Bangunan
Dasar-dasar ukuran yang digunakan dalam rumah tradisional
Bali yakni menggunakan petunjuk-petunjuk lontar Asta Kosala-Kosali dan Asta
Bumi. Adapun ukuran-ukuran dasar yang digunakan berdasarkan ukuran tubuh si
pemilik rumah, sehingga rumah Bali yang satu dengan rumah Bali yang lain
memiliki ukuran yang berbeda-beda brdasarkan sikut atau ukuran pemilik rumah. Adapun ukuran-ukuran dasarnya
sebagai berikut:
Tiang
Saka
Tiang bangunan rumah Bali atau
yang sering disebut tiang saka merupakan tiang penyangga pada rumah-rumah
tradisional Bali. Untuk menentukan tinggi tiang tidak sembarangan karena tinggi
tiang pada rumah-rumah adat Bali harus disesuaikan dengan ukuran pengurip
pemilik rumah ditambah dengan 24rai.Untuk menentukan pengurip, penghuni rumah
menggunakan rumus:
Proporsi
Bale
Setelah menentukan panjang saka yang digunakan, selanjutnya
menentukan proporsi bale seperti pada gambar III.11.
Lebar bale disimbolkan huruf “a” yang
merupakan panjang tiang saka yang digunakan, sedangkan panjang bale menggunakan
proporsi rumus 1,5 panjang saka – 0,5rai.
Kaki
Tiang (Suku Bawak)
Rong
Rong adalah jarak terdalam antara saka satu dengan saka yang lainnya
dalam satu bale. Lebar dan panjang rong ditentukan oleh ukuran tinggi tiang
saka
Untuk
menentukan panjang rong, menggunakan ukuran tinggi saka + pelebih/kurang dengan penjelasannya sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar