5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari
penulisan laporan dan proses pelaksanaan KKL mampu menambah wawasan dan
pengetahuan intelektual mengenai kondisi real objek-objek KKL di Bali yang
tidak dapat diperoleh dari perkuliahan. Dengan begitu diharapkan agar kami
dapat memperoleh ilmu pengetahun yang mendalam mengenai arsitektur di Bali.
Dalam proses kegiatan KKL(Kuliah
Kerja Lapangan) ini, kami banyak sekali mendapatkan informasi, wawasan dan ilmu
kemajuan zaman yang sudah berkembang di Indonesia khususnya di pulau Bali.
Seperti dalam pembangunan infrastruktur serta bangunan-bangunan tinggi yang
dapat dijadikan inspirasi dan pembelajaran untuk kami. Sehingga kedepannya kami
dapat merancang bangunan dengan lebih baik lagi.
Dalam bab ini kami dapat menyimplkan
apa yang telah dipelajari dan dilaksanakan selama KKL ( Kuliah Kerja Lapangan)
dari awal hingga akhir kegiatan yaitu sebagai berikut :
Ø Desa Penglipuran
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
·
Desa adat Penglipuran masih mempertahankan pola tata ruang aslinya sehingga terlihat keteraturan dalam tatanan ruang yang ada. Hal ini tidak lain karena usaha dari warga desa Adat Penglipuran yang mejunjung tinggi adat istiadat setempat.
·
Masyarakat desa penglipuran menerima dengan baik terhadap budaya-budaya asing yang masuk dan berkembang di pulau Bali namun tetap berpegang teguh
akan budaya Bali itu sendiri.
·
Masyarakat desa Penglipuran sangat ramah dan terbuka terhadap wisatawan lokal dan wisatawan asing.
Ø Pure Besakih
Dari
hasil kunjungan, dapat disimpulkan bahwa :
Pura
besakih didirikan oleh rsi markandeya. Rsi markandeya berasal dari india dan
datnag ke Indonesia untuk menyebarkan agama hindu.akhiranya setelah sampai di
bali beliau merabas hutan dan mendirikan pura besakih didalam pura besakih
terbagi lagi menjadi beberapa pura seperti pura dalam puri,puri manic mas dan
lain lain. Bila melakukan persembahyangan di pura besakih sebaik nya dimulai
dari pura manik mas.
Ø Green School
Dari
hasil pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa :
·
Konsep dari green
school adalah menyatu dengan alam. Pemanfaatan bambu sebagai material bangunan
adalah bukti dari keseriusan tim desain dalam mengembangkan konsep tersebut.
·
Green school
memiliki akses yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki dari tempat
parkiran bus. Jalan yang disediakan hanya dilapisi oleh pecahan bebatuan.
·
Green School
berupaya seminim mungkin menggunakan energi berbasis bahan bakar minyak.
Sebagai pembangkit listrik sekolah ini menggunakan turbin air namun karena
menggunakan bambu sebagai pemutarnya, sering terjadi masalah yaitu dengan
patahnya bambu.
Ø Hotel 101
Legian
Dari hasil kunjungan, dapat disimpulkan bahwa :
Hotel 101 Legian
mengusung konsep minimalis modern. Bangunan ini merupakan hasil dari restorasi
bangunan mall tua dan bank. Interior dalam hotel ini juga memiliki tema
minimalis modern. Terlihat simple namun tetap terkesan elegan. Hotel ini juga
memilik spot unik dengan adanya kolam renang di lantai 3. Meskipun Hotel 101
ini hanya memiliki 5 lantai, hotel ini adalah salah satu detinasi hotel favorite para turis.
Ø Green Village
Dari
hasil pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa :
Green
Village dapat menjadi pilihan sebagai tempat tinggal yang unik. Arstitektur
bambu yang kokoh, serta pemilihan tapak mengahadap sungai adalah suatu
keputusan yang baik. Green Village juga memiliki desain yang modern meskipun
bahan materialnya dari bambu. Bambu yang digunakan sebelumnya dilakukan
treatment khusus agar tidak mudah lapuk.
Ø Klapa Resort
Dari
hasil pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa :
·
Klapa Resort
memiliki parkiran dan akses jalan yang cukup luas, namun tidak diimbangi
vegetasi yang baik di area depan.
·
Klapa Resort memiliki
jalur sirkulasi manusia yang baik dalam ruangan.
Ø Garuda Wisnu
Kencana
·
Taman Budaya Garuda Wisnu
Kencana (Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah
sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali.
·
GWK adalah maskot Bali, yakni patung
berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi
tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. GWK mempunyai eksotika yang
tidak dijumpai di tempat lain.
·
Eksotika GWK terletak di bentuk
bangunan dan keindahan lingkungan yang menakjubkan, bahkan apabila
pembangunannya selesai, monumen ini bisa mengalahkan ketinggian dari monumen
buatan Amerika, yaitu Liberty. Eksotika GWK terletak pada bangunannya yang
merupakan perwujudan modern dari tradisi kuno, merupakan lokasi kunjungan
spiritual, tempat melaksanakan berbagai kesempatan, bahkan dapat juga digunakan
sebagai tempat santap malam di bawah naungan bintang. Oleh karena itu, GWK
merupakan salah satu aset budaya yang wajib dilestarikan dan dijaga.
Ø Museum Agung
Rai
·
Keberadaan fisik bangunan yang ada
di Museum Agung Rai of Art – ARMA tidak sekedar tempat museum biasa, namun
didalamnya memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna dari
lukisan-lukisan yang ada di dalamnya.
·
Agung Rai Museum of Art – ARMA
dibangun diatas prinsip yang menggambarkan filosofi pendirinya, Agung Rai yaitu
kecintaan yang intens pada seni, pemeliharaan karya seni dan berbagi
keindahannya dengan masyarakat luas.
·
Museum Agung Rai telah memiliki
vegetasi yang sangat baik.
5.2 Saran
Ø Desa
Penglipuran
·
Desa Penglipuran sebaiknya menggunakan sistem listrik under-ground system agar lingkungan di
desa tersebut lebih terlihat asri dan tidak terganggu oleh tiang-tiang listrik
yang menjulang tinggi.
·
Sebaiknya balai kesehatan bisa dikelola kembali oleh warga agar dapat
dipergunakan untuk para wisatawan yang ada. Agar dapat dijadikan suatu unit
kesehatan disana.
·
Diharapkan semua desa adat yang berada di Bali tetap menjaga keaslian sesuai dengan konsep yang ada, tidak terpengaruh harus globalisasi.
Ø Pura Besakih
·
Perlu disediakannya
tempat duduk umum pada sepanjang jalur pendakian ke pura utama di Pure Besakih.
·
Perlu dilakukan
pembersihan terhadap beberapa anak tangga di Pure sehingga terbebas dari lumut,
dan tidak licin saat hujan.
Ø Green School
Bali
·
Untuk pengunjung
sebaiknya sediakan jalur / akses yang nyaman seperti paving untuk lapisan
permukaanya dan bukan pecahan bebatuan.
·
Perlu disediakan
pula shellter-shellter untuk para turis yang berjalan kaki. Dan juga perlu
disediakan petunjuk arah.
·
Untuk turbin air
sebaiknya menggunakan material yang lebih kokoh sehingga rencana energi
alternatif bisa tercapai.
Ø Hotel 101
Legian
Secara keseluruhan
Hotel 101 Legian telah terdesain dengan baik. Jalur sirkulasi serta fasilitas
yang ditawarkan dengan memadai. Pihak pengelola Hotel 101 Legian harus tetap
segala infrastruktur yang ada sehingga dapat bertahan lama.
Ø Green Village
Green Village
adalah salah satu contoh perkembangan arsitektur dunia. Diharapkan kita dapat
mengembangkan ide-ide lain seperti ini agar dapat terus mengembangkan dunia
desain khususnya dalam bidang Green Architecture.
Ø Klapa Resort
·
Sebaiknya sediakan
shellter untuk para pengunjung yang memarkirkan mobilnya. Serta shelter pada
kawasan pantai.
·
Sebaiknya
disediakan jalur / jalan pejalan kaki pada area depan bangunan menuju ke dalam
gedung.
·
Vegetasi perlu
ditambahkan di depan area bangunan berupa pepohonan rindang.
Ø GWK (Garuda
Wisnu Kencana)
·
GWK merupakan salah satu bukti
kekayaan budaya di tanah air kita Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai
masyarakat Indonesia hendaknya mencintai, menjaga, dan melestarikan GWK.
·
Selain itu, pemerintah dan
masyarakat hendaknya mendukung pembangunan GWK yang sampai saat ini
masih belum terselesaikan. Jika pembangunan GWK mampu terselesaikan, tentunya
kita sebagai masyarakat Indonesia akan ikut bangga.
·
Perlu disediakannya petunjuk arah
yang memadai setiap area karena kawasan begitu luas
Ø Museum Agung
Rai
·
Perlunya perbaikan
pada kolam-kolam air mancur yang ada sehingga estetika dari museum dapat lebih
terlihat.
·
Perlu disediakannya
tempat sampah disekitar gedung agar pengunjung tidak membuang sampah sembarang
serta ikut menjaga kelestarian kawasan museum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar