Ø Interior
Konsep interior yang tampak pada interior museum ARMA ini adalah klasik
modern namun tampak menghilangkan sisi tradisional Bali yang ada. Penggunaan
ukiran-ukiran pada beberapa sisi dinding dan pemilihan plafond gedek sebagai
penutup ruang dapat menggambarkan bagaimana jiwa tradisional ini dipertahankan.
Penggunaan lampu-lampu gantung hias memberikan kesan mewah pada bangunan
ini. Sirkulasi yang digunakan adalah linear. Serta penempatan dinding / sekat
yang menjadi tempat lukisan dipajang di cat putih agar lukisan dapat menjadi pusat
perhatian.
Interior
dari museum ini dapat terlihat pada gambar-gambar berikut :
Gambar IV.20 adalah interior dari museum Agung Rai tepatnya di lantai 2
bangunan Bale Daja. Terlihat terdapat sekat dan void yang membuat para
pengunjung menikmati setiap lukisan yang disediakan.
Pada gambar IV.21 nuansa ruang dengan space yang cukup luas dan nuansa
putih di setiap ruang yang disediakan membuat pengunjung merasa tenang dan
nyaman di dalamnya. Tidak banyaknya funiture yang digunakan membuat ruangan
terkesan lebih luas.
Di suatu ruangan terdapat sebuah karya yang sangat menarik bertuliskan “I
Love You” dan patung berbentuk manusia disamping seperti sedang membuat tulisan
tersebut. Penempatan karya seni yang unik ini berada ditengah ruangan sehingga
menjadikan objek ini lebih menonjol dibandingkan objek pameran lainnya. Dengan
kata lain, penempatan suatu objek yang ‘berbeda’ dari pada objek lain dapat
mempengaruhi suasana ruang serta dapat mengalihkan perhatian pengunjung.
Terlihat pada gambar IV.123 ruangan dengan space yang begitu luas dengan
furniture bangku/kursi berbahan kayu di tengah-tengahnya memberikan kesan
dramatis. Lapisan lantai yang digunakan pada ruangan ini adalah marmer.
Ini adalah ruangan/tempat membaca buku dan terdapat juga
souvenir/benda-benda kecil yang bernuansa bali didalamnya. Ruangan ini dapat
pula disebut sebagai perpustakaan kecil Museum Agung Rai.
Ruangan dengan ukiran-ukiran dinding di setiap pintu memberikan kesan
keindahan ukiran gaya adat bali sehingga ruangan ini terlihat mewah dan elegan.
Ini adalah teras bagian depan Museum Agung Rai dengan desain tradisional
Bali yang dipertahankan. Lobby utama museum memberikan momen penting sebagai
pengalaman interior pertama. Terutama desain pintu masuk, jendela-jendela dan
lobby cukup memberikan sinar matahari untuk masuk ke dalam ruangan. Ini akan
memberikan kesan bahwa lobby ‘mengundang’ para pengunjung untuk datang
berkunjung. Maka dari itu, desain interior lobby utama pada ARMA ini didesain
dengan dengan konsep arsitektur tradisional Bali yang juga mengadopsi konsep
arsitektur modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar