Ø
Sirkulasi Dalam Ruangan
Sirkulasi dalam ruangan yang digunakan
pada
bangunan
klapa resort menggunakan
alur
sirkulasi linear. Akses masuk utama ke dalam bangunan berada dilantai 2.
Bentuk melingkar pada tanggga ke lantai atas menjadikan bangunan ini terkesan seperti pohon kelapa, bentukan
pohon
kelapa
ini
juga
diperkuat
dengan
adanya
pohon
kelapa
asli yang di pasang
pada
sisi
luar
tangga.
Ø
Pencahayaan
Ruang
Sistem pencahayaan pada ruangan klapa
resort dibagi menjadi dua bagian berdasarkan sumber energi yang digunakan,
yaitu sistem pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan. Kedua sistem ini
memiliki karakteristik yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa
kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena
intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama
saat siang hari.
Pencahayaan
alami pada klapa resort dapat terlihat pada gambar berikut:
o
Atap
Klapa Resort
dibuat dengan material kaca jenis clear-glass
dengan ukuran ± 10mm agar cahaya dapat masuk sebagai pencahayaan buatan.
o
Jendela Menuju ke Restaurant Publik
dekat area lobby menggunakan kusen jendela kayu dan dibuat sebagai windows-wall serta kaca jenis clear-glass membuat suasana natural
lebih tampak hidup.
o
Jendela Lantai 2 pada Klapa Resort menggunakan material
besi alumunium dan kaca ukuran lebar untuk mendapat kesan modern, dinamis dan
elegan serta memberikan nuansa berbeda dengan lantai 1.
Sedangkan
pencahayaan buatan lebih optimal dibutuhkan pada malam hari serta di bagian
dalam ruang yang tidak/kurang terbias sinar matahari. Mengelola pencahayaan
alami memerlukan berbagai elemen arsitektur agar dapat secara optimal
memanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan bangunan. Bukaan bangunan berupa jendela,
boven, dan bahan kaca perlu diatur
sedemikian rupa agar ruang dapat terterangi sesuai dengan fungsinya.
Ruang yang terlalu terang tersinari matahari
tentu tidak akan nyaman digunakan, yang terlalu gelap-pun juga tidak akan
efektif digunakan. Mengatur segala bukaan bangunan agar dapat merespon sinar
matahari juga membutuhkan pertimbangan akan dampak panas matahari yang berbeda
di saat pagi dan sore. Perbedaan ini juga terjadi karena persilangan perjalanan
matahari melintasi kathulistiwa di sisi Utara dan Selatan.
Pencahayaan
buatan pada Klapa Resor dapat terlihat pada gambar berikut :
o
Pencahayaan pada pintu
masuk memanfaatkan lampu sebagai penerang ruang. Jenis pencahayaan yang dipakai
adalah pencahayaan langsung (direct-lighting).
o
Menjadikan suasana yang
berbeda dengan mengatur pencahayaan buatan menjadi salah satu poin dari Klapa
Resort. Seperti mengaplikasikan lampu-lampu hias pada pintu masuk yang berbentuk lorong
menjadikan ruangan terasa lebih menawan. Serta pada pada lorong tersebut dibuat
pola zigzag (maju-mundur) sehingga dapat mengaplikasikan lampu jenis down-light
yang menyorot ornamen bunga-bunga sebagai estetika ruangan.
o
Pencahayaan pada lobby lebih berestetika
karena merupakan ruang publik yang selalu ramai dilalui pengunjung. Lampu yang
digunakan pada ruangan ini berjenis direct-lighting.
Lampu ini terdapat pada plafond (menempel) dan dibuat menyerupai motif daun
kelapa untuk menegaskan tema dari resort ini. Penerangan lampu hias ini dibantu oleh lampu-lampu berjenis down-light yang menjadikan ruangan lebih terang.
Ø Dinding Pada Klapa Resort
Seni
arsitektur dapat ditingkatkan dengan penambahan ornamen dinding batu
alam . Tekstur dan pola batu alam dapat dipilih sesuai dengan selera dan
kebutuhan . Tekstur batu alam termasuk ,
garis , kotak , dan motif lain yang sesuai dengan tekstur bebatuan .
Material pelapis
dinding yang digunakanpada
bagian
dalam
ruangan
klapa resort sebagian
besarnya
meggunakan
batu
alam (batu
padas) yang bermotif
seperti
garis-garis
corak
kayu.
Dengan
demikian
suasana
di
dalam
ruangan
akan
menjadi
lebih
terkesan natural.
Penjelasan dinding Klapa Resort dijabarkan dalam gambar beriku ini :
o
Lorong pitu masuk
Pada lorong ini
menggunakan kayu sebaga pelapis dindingnya, agar terkesan lebih natural dan
elegan dengan wana natural kayu. Dengan kayu yang berbentuk kotak-kotak dan
disusun rapih.
o
Ruang
Hall
Kesan alami pada hall di tunjukkan
dengan digunakannya
kayu
pada
permukaan dinding
dan
kolomnya, dan
untuk
salah
satu media informasi
ruangan
ini
juga
menggunakan LCD agar lebih
menarik
bagi
pengunjung
klapa resort.
o
Ruang Lobby Lantai 2
Ruangan ini memiliki
kesan berbeda dengan ruangan di lantai bawah. Pada area lobby permukaan
dindingnya dilapisi dengan batu alam berbentuk segiemapt dan berwarna cream
yang disusun menggunakan pola zig-zag. Memberikan kesan modern-nature pada
ruangan tersebut.
o
Teras
Dinding
luar pada bagian depan Klapa Resort menggunakan batu alam agar terlihat leih
alami dan natural. Pemilihan batu alam berwarna hitam ini membuat dinding
tampak mencolok dan kontras dengan logo yang terpajang.
Batu alam ini disusun
dengan pola maju-mundur untuk memberikan motif dan tekstur pada dinding
sehingga tidak terlihat terlalu polos. Batu alam ini dilapisi dengan coating-paint khusus untuk batu alam
sehingga terlihat lebih bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar