Sabtu, 18 Juni 2016

2. Interior - Museum Agung Rai

Ø  Interior
Konsep interior yang tampak pada interior museum ARMA ini adalah klasik modern namun tampak menghilangkan sisi tradisional Bali yang ada. Penggunaan ukiran-ukiran pada beberapa sisi dinding dan pemilihan plafond gedek sebagai penutup ruang dapat menggambarkan bagaimana jiwa tradisional ini dipertahankan.
Penggunaan lampu-lampu gantung hias memberikan kesan mewah pada bangunan ini. Sirkulasi yang digunakan adalah linear. Serta penempatan dinding / sekat yang menjadi tempat lukisan dipajang di cat putih agar lukisan dapat menjadi pusat perhatian.

Interior dari museum ini dapat terlihat pada gambar-gambar berikut :
Gambar IV.20 adalah interior dari museum Agung Rai tepatnya di lantai 2 bangunan Bale Daja. Terlihat terdapat sekat dan void yang membuat para pengunjung menikmati setiap lukisan yang disediakan.

Pada gambar IV.21 nuansa ruang dengan space yang cukup luas dan nuansa putih di setiap ruang yang disediakan membuat pengunjung merasa tenang dan nyaman di dalamnya. Tidak banyaknya funiture yang digunakan membuat ruangan terkesan lebih luas.

Di suatu ruangan terdapat sebuah karya yang sangat menarik bertuliskan “I Love You” dan patung berbentuk manusia disamping seperti sedang membuat tulisan tersebut. Penempatan karya seni yang unik ini berada ditengah ruangan sehingga menjadikan objek ini lebih menonjol dibandingkan objek pameran lainnya. Dengan kata lain, penempatan suatu objek yang ‘berbeda’ dari pada objek lain dapat mempengaruhi suasana ruang serta dapat mengalihkan perhatian pengunjung.
Terlihat pada gambar IV.123 ruangan dengan space yang begitu luas dengan furniture bangku/kursi berbahan kayu di tengah-tengahnya memberikan kesan dramatis. Lapisan lantai yang digunakan pada ruangan ini adalah marmer.

Ini adalah ruangan/tempat membaca buku dan terdapat juga souvenir/benda-benda kecil yang bernuansa bali didalamnya. Ruangan ini dapat pula disebut sebagai perpustakaan kecil Museum Agung Rai.

Ruangan dengan ukiran-ukiran dinding di setiap pintu memberikan kesan keindahan ukiran gaya adat bali sehingga ruangan ini terlihat mewah dan elegan.

Ini adalah teras bagian depan Museum Agung Rai dengan desain tradisional Bali yang dipertahankan. Lobby utama museum memberikan momen penting sebagai pengalaman interior pertama. Terutama desain pintu masuk, jendela-jendela dan lobby cukup memberikan sinar matahari untuk masuk ke dalam ruangan. Ini akan memberikan kesan bahwa lobby ‘mengundang’ para pengunjung untuk datang berkunjung. Maka dari itu, desain interior lobby utama pada ARMA ini didesain dengan dengan konsep arsitektur tradisional Bali yang juga mengadopsi konsep arsitektur modern.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar