Sabtu, 18 Juni 2016

Struktur dan Konstruksi Arsitektur Bali


 Dasar-dasar Ukuran Bangunan


Dasar-dasar ukuran yang digunakan dalam rumah tradisional Bali yakni menggunakan petunjuk-petunjuk lontar Asta Kosala-Kosali dan Asta Bumi. Adapun ukuran-ukuran dasar yang digunakan berdasarkan ukuran tubuh si pemilik rumah, sehingga rumah Bali yang satu dengan rumah Bali yang lain memiliki ukuran yang berbeda-beda brdasarkan sikut atau ukuran pemilik rumah. Adapun ukuran-ukuran dasarnya sebagai berikut:





  Penentuan Tampang Tiang (Dimensi Rai)
Penentuan dimensi tampang tiang (Rai) didasarkan atas:
1.             Jumlah ruas jari (dua, tiga, tiga setengah, empat, empat setengah, lima ruas jari, dan asangga). Untuk rumah umumnya menggunakan 4 ruas jari (caturadnyana). Pelinggih 2-3,5 ruas. A sangga untuk tiang lumbung.
2.             Tumpukan uang kepeng (75, 100, 111) umumnya untuk pelinggih.
3.             Jengkal, dengan pengurangan dan penambahan tebal jari atau ruas jari. Untuk lumbung dan meru.
4.             Amusti, untuk lumbung atau meru.
















   Tiang Saka
Tiang bangunan rumah Bali atau yang sering disebut tiang saka merupakan tiang penyangga pada rumah-rumah tradisional Bali. Untuk menentukan tinggi tiang tidak sembarangan karena tinggi tiang pada rumah-rumah adat Bali harus disesuaikan dengan ukuran pengurip pemilik rumah ditambah dengan 24rai.Untuk menentukan pengurip, penghuni rumah menggunakan rumus:


  Proporsi Bale
Setelah menentukan panjang saka yang digunakan, selanjutnya menentukan proporsi bale seperti pada gambar III.11. Lebar bale disimbolkan  huruf “a” yang merupakan panjang tiang saka yang digunakan, sedangkan panjang bale menggunakan proporsi rumus 1,5 panjang saka – 0,5rai.

   Kaki Tiang (Suku Bawak)
Setelah menentukan proporsi bale, maka seelnjutnya adalah tampak vertikal dari bale tersebut dengan menentukan tinggi bale atau kaki tiang (Suku Bawak). Untuk menentukan tinggi kaki tianag, menggunakan perhitungan 3rai + (pelebih/kurang). Contohnya 1rai = 10 cm sehingga 3rai = 30 cm, kemudian dikurangi atau ditambah beberapa cm berdasarkan gambar III.13. Penambahan dan pengurangan, masing-masing memiliki makna dan arti yang berbeda-beda. 






Rong
Rong adalah jarak terdalam antara saka satu dengan saka yang lainnya dalam satu bale. Lebar dan panjang rong ditentukan oleh ukuran tinggi tiang saka




Untuk menentukan panjang rong, menggunakan ukuran tinggi saka + pelebih/kurang dengan penjelasannya sebagai berikut:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar