Sabtu, 18 Juni 2016

2. Exterior - Green School

Ø  Sirkulasi
Sekolah Hijau ini berada pada Sibang Kaja, Badung, Bali yang terletak pada lahan yang harus melewati pemukiman warga serta kebun bambu yang terbilang jauh dari jalan besar. Karena itu sekolah ini sangat memenuhi syarat sebagai sekolah hijau yang bebas dari polusi udara kendaraan.


Jalan setapak dibuat untuk memudahkan perjalanan menuju Sekolah Hijau, jalan setapak yang dibuat menggunakan bebatuan alam disekitar lahan sama sekali tidak menggunakan aspal atau bahan material lain seperti paving. Kemudian akan terlihat jembatan masuk utama menuju sekolah sepanjang 22 meter yang dinamai Jembatan Kul-Kul.

Jembatan yang terbuat dari bambu dan belarang ini terlihat sangat ramah lingkungan, pembuatan jembatan ini pun hanya menggunakan tali dan paku dan sebagai penyambungnya. Walaupun hanya terbuat dari bambu, rancangan jembatan ini terlihat tidak sembarangan. Konstruksi bambu terlihat di perhitungkan dengan baik menggunakan bambu-bambu sekitar D10 -D35 mm.
Pada sisi kiri dan kanan jembatan dipasangi jala guna menutupi celah besar pada sisi jembatan untuk menghindari terjatuhnya anak-anak atau manusia yang melintasi jembatan tersebut. Untuk pengamanan tambahannya dipasang pula beberapa ban pelampung untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan serta tabung Pemadam Kebakaran Ringan (PAR) atau Fire Extinguisher untuk menghindari kebakaran yang akan menghancurkan jembatan dengan mudah karena material bambu yang mudah terbakar.


Beberapa titik lampu juga terlihat di atap jembatan dan dilengkapi dengan kursi serta meja yang juga terbuat dari bambu sebagai tempat pos jaga. Lantai jembatan yang terbuat dari bambu bilah yang kuat pun sangat melengkapi indahnya desain hijau jembatan pada Green School.
Setelah melewati jembatan utama kita akan menemukan jalan setapak yang dibuat dari bebatuan alam yang menuju ke berbagai arah menuju kelas dan ruangan sekolah lain. Pada sisi sekolah terdapat jalan masuk bagi siswa dan siswi yang diantarkan menggunakan kendaraan untuk bisa sampai ke sekolah yang dilengkapi dengan palang pintu sederhana yang terbuat dari bambu. 

Dengan menggunakan sirkulasi dari dua titik masuk dan keluar yaitu sisi yang dikhususkan untuk pejalan kaki dan sisi untuk kendaraan drop off dapat disimpulkan sirkulasi pada Green School ini terbilang mudah di akses dan juga sangat ramah lingkungan.

Ø  Vegetasi
Penataan vegetasi pada lahan Green School tersebut menggunakan penataan yang natural, yaitu dimana tumbuhan atau tanaman yang ada di sekitar Green Scool tersebut dibiarkan tumbuha paadanya bahkan pada beberapa titik, tanaman tersebut dibiarkan tumbuh didalam bangunan tanpa dilakukan penebangan. Jenis tumbuhannya pun beragam. Di Green School tanaman bambu paling dibudidayakan di sekitaran sekolah, tanaman bambu disekolah ini juga  berperan penting dalam keteduhan sekolah tersebut.

Ø  Tata Massa Bangunan
Massa bangunan pada Green School di tata sesuai dengan pengelompokkan tingkatan sekolah. Seperti Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, serta Sekolah Menengah Atas dipisahkan perkelompoknya.
Untuk aula dan lapangan olahrga di buat di tengah-tengah dari sekitaran bangunan sekolah sebagai inti atau pusat dari sekolah. Pada pusat dari Green School ini juga terdapat kantin bagi para siswa dan penghuni sekolah yang tepat berada di sisi kiri dari lapangan olahraga.


ü  Infrastruktur Green School
Ø  Drainase
Sistem drainase dari Green School tersebut sesuai dengan pengamatan dapat dikatakan menggunakan system drainase underground yaitu system dibawah tanah atau ditanam di dalam tanah lahan. Dapat juga dilihat system drainase pada lahan tersebut hanya ada beberapa galian seperti galian dengan fungsi parit yang kemudian ditutupi dengan batu batako diatasnya agar tidak terlihat atau tidak nampak dari permukaan tanah.
Selain menggunakan sistem tersebut, system drainase di Green School jika dapat dimabil kesimpulan adalah memanfaatkan lahan sekolah yang alami tanpa menggunakan paving atau aspal di dalamnya yang dapat dijadikan sebagai tanah resapan sehingga banjir dapat teratasi dengan baik apabila lahan tersebut mengalami hujan yang deras. Dengan memanfaatkan lahan yang alami dan kombinasi dengan vegetasi yang alami maka banjir akan sangat dapat teratasi pada Green School tersebut. Hal ini juga diambil dari pengamatan dengan tidak ditemukannya system plumbing pada Green School tersebut.


Ø  Energi Alternatif
Sesuai dengan konsep utama sekolah ini yaitu sekolah hijau atau sekolah dengan konsep ramah lingkungan, maka segala sesuatunya pun dibuat tidak menggunakan energi seperti biasanya. Green School ini memanfaatkan berbagai macam energi alternatif sebagai pembangkit listrik pada bangunan pada sekolah tersebut. Tanpa menggunakan energi listrik yang disediakan negara atau Perusahan Listrik Negara (PLN), sekolah ini menggunakan energi yang ramah lingkungan serta dapat menghemat energi yang begitu banyak penggunaannya di Indonesia atau di semuatempat.

o   Turbin Air
Melalui turbin air yang ada maka energi listrik didistribusikan ke hampir semua bangunan sekolah pada Green School, Bali.Turbin air pada sekolah ini memanfaatkan sungai yang ada disekitar Green School yang kemudian dibuat turbin air untuk menghasilkan energi listrik.

o   Solar Panel
Solar panel atau alat yang digunakan untuk membantu menyimpan energi panas matahari dan kemudian didistribusikan untuk energi listrik pada bangunan ini juga digunakan di sekolah berkonsep ramah lingkungan ini. Selain turbin air yang memanfaatkan kondisi alam yang ada di sekitaran sekolah, maka solar panels memanfaatkan energi panas matahari untuk menghasilkan energi listrik. Hal ini tentu ramah lingkungan karena tidak menghabiskan energi.

Ø  Jalan
Jalan pada Green School memanfaatkan kondisi alami pada lahan sekolah tersebut dengan tidak banyak merubah atau melapisi jalan setapak yang menghubungkan antar bangunan dengan aspal. Apabila menggunakan aspal maka akan merusak kondisi alami pada lahan dan hal ini akan mempengaruhi konsep ramah lingkungan tersebut.


Jalan setapak yang menghubungkan antar bangunan hanya di buat menggunakan tanah dan dilapisi dengan batu-batu yang ada untuk menghindari kondisi tanah yang berair saat turun hujan.
Ø  Sistem Penyediaan Air Bersih
Pada Green School terdapat system tersendiri untuk penyediaan air bersih baik untuk konsumsi ataupun non-konsumsi. Terdapat sebuah alat untuk menyimpan air bersih yang terlebih dahulu didapat dari sumur yang kemudian untuk pendistribusian dari  sumur menggunakan pipa bawah tanah kemudian dilakukan penyaringan atau treatment pada mesin yang sudah tersedia yang kemudian dapat langsung dikonsumsi atau digunakan.
Hal ini kembali lagi mengusung konsep ramah lingkungan yang tidak banyak menggunakan pemakaian gas untuk memasak air agar dapat dikonsumsi dan memanfatkan sumber air bersih yang dekat dengan lahan sekolah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar